Kamis, 27 Mei 2010

KONSOLIDASI KEPEMIMPINAN DAN KADER AISYIYAH

KONSOLIDASI KEPEMIMPINAN DAN KADER AISYIYAH
Disampaikan Oleh: Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah
KALTENG 9-10 MEI 2009

Pendahuluan

Kiprah dan sumbangsih AisyiyahAisyiyah untuk umat dan bangsa nyata.

2. Gerakan perempuan Islam è predikat organisasi modern, kepeloporannya sejak awal gerakan dg pikiran-pikiran pembaruan.kekuatan peran pimpinan dan kadernya yang berpikiran maju gigih dalam bergerak dan beramal.

3. Kepeloporan Aisyiyah dalam Kongres Nasional Perempuan Indonesia yang pertama tahun 1928 di Yogyakarta sebagai inisiator dan masuk dalam susunan pimpinan konggres yang diwakili oleh ibu Siti Munjiyah dan ibu Hayinah Mawardi. Pada konggres tersebut ibu Munjiyah menyampaikan pidato dalam konggres tentang “Derajat Wanita”, sedangkan Ibu Hayinah Mawardi pidato tentang Persatuan wanita.

4. Kepeloporan Aisyiyah mendirikan Taman Kanak-Kanak pada tahun 1919 yang pada saat itu disebut Frobel èTaman Kanak-Kanak Aisyiyah Bustanul Athfal (TK ABA),

5. dll

Masalah Internal :

(1) organisasi belum sepenuhnya dinamis dan antisipatif dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah yang terkait dengan dinamika/kepentingan masyarakat;

(2) di antara pimpinan/kader/anggota yang belum sepenuhnya memahami nilai-nilai dasar gerakan sehingga terjadi pengeroposan ideologi;

(3) kepemimpinan yang belum sepenuhnya menggerakkan organisasi.

(4) kader Aisyiyah di seluruh lini dan lingkungan keluarga besar Muhammadiyah yang belum terbina, termobilisasi, dan termanfaatkan secara optimal untuk kepentingan gerakan;

(5) kurang dimapahami dan disosialisasikannya ruh gerakan dan pemikiran-pemikiran awal sejarah Aisyiyah yang maju/progresif dan strategis dalam menjawab tantangan zaman, dengan tetap kokoh sebagai gerakan Islam;

(6) belum sepenuhnya memanfaatkan jaringan dengan berbagai pihak sebagai wahana untuk mendukung dan memperluas gerakan Aisyiyah.

tantangan :

  1. semakin banyaknya paham pemikiran yang berkembang baik yang terkait dengan pemikiran keagamaan, masalah perempuan, kebangsaan, dan persoalan-persoalan kemasyarakatan serta kemanusiaan universal, yang semakin memerlukan perspektif Aisyiyah sebagai gerakan Islam;
  2. semakin banyaknya organisasi-organisasi lain (ormas, LSM, parpol, dsb) dengan berbagai oriantasi pemikiran dan gerakannya è Aisyiyah memerlukan peneguhan ke dalam sekaligus berfastabiqul-khairat untuk pencerahan dan kemajuan umat/masyarakat;
  3. masalah-masalah krusial bangsa seperti pornografi dan pornoaksi, krisis akhlaq, kemiskinan, pengangguran, kualitas kesehatan masyarakat yang rendah, kekerasan termasuk kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak, korupsi, penegekan hokum yang lemah, konflik sosial, bencana alam, kerusakan lingkungan, lemahnya system pengamanan terhadap asset dan kekayaan Negara, dan sebagainya; dan
  4. dinamika nasional dan global yang semakin kompleks di bidang demokrasi, HAM, lingkungan hidup, keadilan, kemakmuran, moralitas, dan sebagainya, yang memerlukan wawasan/pandangan yang luas dari para pimpinan dan keder Aisyiyah dalam menghadapinya.

Dasar Kebijakan

Konsolidasi kepemimpinan dan kader Aisyiyah memiliki dasar pijakan yang menyangkut landasan dan urgensi/kepentingan sebagai berikut:

  1. Landasan Kebijakan

l AL-Quran dan As-Sunnah

l Pemikiran-pemikiran formal/resmi dalam Muhammadiyah

l Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Aisyiyah

l Keputusan Muktamar Aisyiyah ke-45 tahun 2005

l Keputusan Rapat Pmpinan tingkat Nasional tahun 2006

  1. Urgensi Kebijakan

l Dengan konsolidasi kepemimpinan dapat dibangun sistem organisasi yang lebih solid, kuat, dinamis, dan terarah karenaa pimpinan merupakan pelaku penting dan menentukan yang memimpin gerakan.

l Dengan konsolidasi kader dapat dihimpun dan dimanfaatkan seluruh potensi anggota khususnya anggota inti sebagai kekuatan penggerak dan anak panah organisasi yang menjadi pelaku gerakan di semua bidang garap organisasi.

Tujuan

    1. Terciptanya kepemimpinan Aisyiyah yang efektif, dinamis, dan visioner di semua tingkatan organisasi.
    2. Meningkatnya spirit/semangat/ruh, komitmen, dan etos kerja pimpinan dan kader dalam menjalankan misi dan memajukan organisasi.
    3. Terbina, terpahami, dan terimplementasikannya ideologi Muhammadiyah di kalangan anggota, kader, dan pimpinan Aisyiyah.
    4. Terbina, termobilisasi, dan termanfaatkannya kader Aisyiyah dari berbagai lingkungan Muhammadiyah sebagai pelaku gerakan Aisyiyah.

Konsolidasi Kepemimpinan

  1. Arah Konsolidasi Kepemimpinanèpenataan dan peningkatan kualitas serta fungsi pimpinan dalam mengelola dan menjalankan organisasi

Langkah Konsolidasi Kepemimpinan

    1. Menggerakkan kepemimpinan di seluruh tingkatan secara efektif dan efisien baik yang bersifat rutin/regulasi, pelayanan maupun peran strategis dalam memimpinkan pelaksanaan Muktamar dan menjalankan kebijakan-kebijakan organisasi, sehingga kepemimpinan Aisyiyah berjalan secara terkendali dan dinamis.
    2. Membina dan mengembangkan wawasan/pemikiran dan visi gerakan.
    3. Menggerakkan anggota pimpinan untuk terlibat secara aktif, teratur, dan
    4. fungsi pimpinan membuka dan memperluas jaringan.
    5. Meningkatkan ukhuwah antar anggota dan pimpinan yang berpengaruh terhadap kekuatan dan solidaritas kolektif dalam menjalankan misi dan usaha-usaha Aisyiyah.

6. Menegakan disiplin dan tanggungjawab anggota pimpinan di berbagai tingkatan termasuk di lingkungan amal usaha Aisyiyah dalam memelihara nilai-nilai gerakan dan sistem organisasi.

7. Mengefektifkan system kepemimpinan Aisyiyah:

(a) Kepemimpinan yang istiqamah, amanah, dan uswah hasanah sebagai basis kekuatan ruhani dalam memimpin,

(b) Kepemimpinan kolektif-kolegial yang solid dan fungsional sehingga organisasi dikelola secara tersistem,

(c) Kepemimpinan yang visioner sehingga dapat memajukan organisasi ke dalam dan keluar; dan

(d) Kepemimpinan yang dinamis dan actual sehingga mampu menggerakkan anggota dan organisasi secara nyata dan membumi.

8. Meningkatkan kapasitas anggota pimpinan di seluruh jenjang dan lini termasuk amal usaha, baik yang menyangkut kemampuan ideal maupun operasional melalui Darul Arqam. Baitul Arqam, Pengajian Pimpinan, Up-Grading, Job-Training, Refreshing, dan kegiatan-kegiatan khusus lainnya sehingga terdapat kesamaan komitmen, visi, dan tindakan dalam menjalankan misi Aisyiyah.

Konsolidasi Kader

    1. Arah Konsolidasi Kader

l Konsolidasi Perkaderan diarahkan pada pembinaan dan penguatan komitmen, kemampuan, dan peran kader dalam melaksanakan misi gerakan Aisyiyah.

    1. Langkah Konsolidasi Kader

l Menghimpun potensi kader perempuan di berbagai tingkatan dan lini Persyarikatan

l Memanfaatkan kader perempuan untuk berkiprah dalam Aisyiyah baik melalui jalur kepemimpinan, amal usaha, program, dan kegiatan sesuai dengan mekanisme yang berlaku dalam Organisasi.

l Intensifikasi dan transformasi Kader AMM di seluruh tingkat .

l Mengembangkan jaringan kader baik di dalam maupun di luar lingkungan Aisyiyah sehingga para kader memiliki komitmen, visi, dan tanggungjawab dalam mengembangkan misi dan kegiatan Aisyiyah di mana pun berada.

l Melaksanakan pembinaan kader Aisyiyah melalui Darul Arqam. Baitul Arqam, Pengajian Khusus, Up-Grading, Job-Training, Refreshing, dan kegiatan-kegiatan khusus lainnya sehingga terdapat kesamaan komitmen, visi, dan tindakan dalam menjalankan misi Aisyiyah.

Penutup

§ Keberhasilan Aisyiyah bersandar pada pimpinan dan kader yang menjadi pelaku aktif gerakan.

§ Pimpinan dan kadernya aktif dan memiliki komitmen tinggi disertai dengan dukungan kemampuan, visi, dan jaringanèAisyiyah dinamis

§ Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan lindungan dan pertolongannya bagi setiap usaha Aisyiyah untuk mewujudkan Islam sebagai rahmatan lil-‘alamin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar